Selasa, 23 Juni 2020


Agar Ananda
MEMILIKI TANGGUNGJAWAB
 (Catatan Harian Pembelajaran di Kelas)

Oleh:
Ya'qub Chamidi,MPd
(Guru Kelas 3 Al-Farabi SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo) 


      Tahun ajaran baru 19/20 sudah berjalan satu bulan. Sedikit demi sedikit saya mulai mengenal siswa. Dari beberapa siswa di kelas ada yang terlihat pendiam dan merasa enjoy dengan sikapnya. Selaku wali kelas tentu harus bisa mengenal lebih dekat. Ketika melihat tugas-tugasnya, jarang sekali diselesaikan sampai tuntas.
Dalam sebuah kesempatan, Bunda siswa tersebut mengeluh karena putranya kurang memiliki tanggungjawab. Baik tugas-tugas di sekolah atau di rumah. Hal inilah yang menjadi angan-angan saya bagaimana siswa di kelas 3 al-Farabi dapat muncul tanggungjawabnya dalam pembelajaran satu tahun ini, meskipun itu tidak langsung namun pasti.
Nah, tentang tanggungjawab ini dalam buku-buku literasi parenting bisa dimunculkan dengan Memberi Mandat.
Karena itu, saya mulai menyempurnakan kepengurusan kelas. Mulai dari ketua kelas, wakil ketua, sekretaris dan bendahara. Selain itu juga kepengurusan lainnya yang dikenal dengan tujuh K.
          Tidak lupa tugas-tugas setiap pengurus, juga disampaikan meskipun sekilas. Sehingga siswa yang tertunjuk sebagai pengurus sesuai dengan masing-masing perannya bisa memerankan fungsinya. Wali kelas memantau dan mengarahkan bagaimana organisasi kelas bisa berjalan dengan baik.
          Peran yang diberikan kepada siswa ini adalah bertanggungjawab atas tugas-tugas yang sudah dibagikan. Misalnya, ketika ada jam kosong, maka Ketua Kelas yang akan mencari guru pengajarnya, jika tidak ketemu dilanjutkan mencari Waka Kurikulum, apakah ada tugas untuk kelas. Di hari Jum’at ada GAJI (Gerakan Amal Jumat berupa Infaq), maka Bendahara kelas yang keliling mengambil infak teman-temannya. Ketua kelas selalu mengingatkan siswa-siswa yang piket di hari itu, untuk membersihkan kolong meja sebelum pulang. Dan contoh-contoh lainnya.
          Dengan pemberian mandat seperti di atas, bersama dengan control yang dilakukan wali kelas secara berkesinambungan maka tanggungjawab anak akan muncul. Tidak berhenti di kelas saja, tetapi dilanjutkan oleh orangtua memberikan mandat di rumah disesuaikan dengan kondisi dan keadaan di rumah. Tidak berhenti di kelas tertentu saja, tetapi juga dilanjutkan di jenjang kelas selanjutnya, sehingga mandat itu terus dilakukan sebagai wujud dari tanggungjawab yang diberikan kepadanya.
          Karena itu, sebagai guru dan orang tua, mandat seperti ini harus terbiasa diberikan kepada mereka. Jika tidak maka ingatlah, di luar sana banyak orang lain yang akan memberikan mandat kepada anak kita. Akan tetapi, tidak ada jaminan dari mandat yang dilakukan, positif atau negatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar