Agar Ananda
MEMILIKI TANGGUNGJAWAB
(Catatan Harian Pembelajaran di Kelas)
Oleh:
Ya'qub Chamidi,MPd
(Guru Kelas 3 Al-Farabi SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo)
Tahun ajaran
baru 19/20 sudah berjalan satu bulan. Sedikit demi sedikit saya mulai mengenal
siswa. Dari beberapa siswa di kelas ada yang terlihat pendiam dan merasa enjoy
dengan sikapnya. Selaku wali kelas tentu harus bisa mengenal lebih dekat. Ketika
melihat tugas-tugasnya, jarang sekali diselesaikan sampai tuntas.
Dalam
sebuah kesempatan, Bunda siswa tersebut mengeluh karena putranya kurang
memiliki tanggungjawab. Baik tugas-tugas di sekolah atau di rumah. Hal inilah
yang menjadi angan-angan saya bagaimana siswa di kelas 3 al-Farabi dapat muncul
tanggungjawabnya dalam pembelajaran satu tahun ini, meskipun itu tidak langsung
namun pasti.
Nah,
tentang tanggungjawab ini dalam buku-buku literasi parenting bisa dimunculkan
dengan Memberi Mandat.
Karena
itu, saya mulai menyempurnakan kepengurusan kelas. Mulai dari ketua kelas,
wakil ketua, sekretaris dan bendahara. Selain itu juga kepengurusan lainnya
yang dikenal dengan tujuh K.
Tidak lupa tugas-tugas setiap
pengurus, juga disampaikan meskipun sekilas. Sehingga siswa yang tertunjuk
sebagai pengurus sesuai dengan masing-masing perannya bisa memerankan
fungsinya. Wali kelas memantau dan mengarahkan bagaimana organisasi kelas bisa
berjalan dengan baik.
Peran yang diberikan kepada siswa ini
adalah bertanggungjawab atas tugas-tugas yang sudah dibagikan. Misalnya, ketika
ada jam kosong, maka Ketua Kelas yang akan mencari guru pengajarnya, jika tidak
ketemu dilanjutkan mencari Waka Kurikulum, apakah ada tugas untuk kelas. Di
hari Jum’at ada GAJI (Gerakan Amal Jumat berupa Infaq), maka Bendahara kelas
yang keliling mengambil infak teman-temannya. Ketua kelas selalu mengingatkan
siswa-siswa yang piket di hari itu, untuk membersihkan kolong meja sebelum
pulang. Dan contoh-contoh lainnya.
Dengan pemberian mandat seperti di atas,
bersama dengan control yang dilakukan wali kelas secara berkesinambungan maka
tanggungjawab anak akan muncul. Tidak berhenti di kelas saja, tetapi dilanjutkan
oleh orangtua memberikan mandat di rumah disesuaikan dengan kondisi dan keadaan
di rumah. Tidak berhenti di kelas tertentu saja, tetapi juga dilanjutkan di
jenjang kelas selanjutnya, sehingga mandat itu terus dilakukan sebagai wujud
dari tanggungjawab yang diberikan kepadanya.
Karena itu, sebagai guru dan orang
tua, mandat seperti ini harus terbiasa diberikan kepada mereka. Jika tidak maka
ingatlah, di luar sana banyak orang lain yang akan memberikan mandat kepada
anak kita. Akan tetapi, tidak ada jaminan dari mandat yang dilakukan, positif
atau negatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar