Memahami
Konsentrasi
Anak
(Catatan Harian Pembelajaran di Kelas)
Oleh:
Ya'qub Chamidi,MPd
(Guru Kelas 3 Al-Farabi SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo)
Sudah
biasa, di awal tahun ajaran Wali Kelas menyampaikan jobdesk pengurus kelas yang sudah dipilih
dan disepakati bersama. Salah satu kepengurusan itu adalah piket kelas.
Tugasnya antara lain: Mengambil buku bacaan dari almari, menata di atas meja
dan mengembalikan ke almari lagi ketika pulang. Setelah disampaikan, hari-hari
selanjutnya pekerjaan ini berjalan lancar. Setiap pagi saya melihat buku-buku
bacaan sudah tertata rapi di atas meja sehingga di saat-saat senggang siswa
bisa bebas mengambil buku bacaan yang disenangi.
Tibalah liburan semester ganjil.
Liburan ini kurang lebih selama dua pekan. Setelah dua pekan, siswa masuk
sekolah. Ketika masuk kelas, saya mengamati beberapa sudut kelas, meja dan
sekitarnya. Al-Hamdulillah, pembiasaan-pembiasaan masih tetap berjalan, antara
lain pemutaran jam kehadiran oleh setiap siswa, penataan buku bacaan oleh
petugas piket, dan lain-lain. Tetapi ketika siswa pulang, saya terkejut, karena
ada yang tidak biasa, saya melihat buku-buku bacaan masih berserakan di atas
meja dan tidak dikembalikan ke dalam almari.
Keesokan
harinya, saya sampaikan dan ingatkan kembali kepada siswa tentang pentingnya
menjaga amanah dan kelak akan dipertanggungjawabkan. Salah satu amanah itu
adalah tugas-tugas piket, salah satunya adalah mengambil buku bacaan dari
almari, menata di atas meja dan mengembalikan ke almari lagi ketika pulang.
Al-Hamdulillah,
di hari-hari berikutnya buku bacaan sudah tertata rapi, baik di pagi hari
menjelang pembelajaran dimulai atau di siang hari ketika siswa pulang sekolah.
Dari
sini ada pelajaran yang bisa dipahami, bahwa anak memiliki rentang konsentrasi
yang ada batasnya. Menuntut anak untuk terus belajar tanpa memahami rentang
konsentrasi mereka apalagi jika ditambahi dengan marah-marah disertai dengan
umpatan-umpatan negatif justru akan memberikan pengalaman yang kurang baik
untuk mereka tentang belajar. Karena itu, mendampingi belajar anak ketika
belajar bukan hanya memastikan anak memahami pelajaran mereka tetapi membantu
anak untuk mempunyai pengalaman yang indah tentang belajar. Dari pengalaman
yang indah tentang belajar itulah dapat mendorong munculnya hobi baru dari
anak. Hobi itu adalah belajar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar