Kamis, 09 Juli 2020


Memahami  
Konsentrasi    Anak
(Catatan Harian Pembelajaran di Kelas)

Oleh:
Ya'qub Chamidi,MPd
(Guru Kelas 3 Al-Farabi SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo)
 
      Sudah biasa, di awal tahun ajaran Wali Kelas menyampaikan  jobdesk pengurus kelas yang sudah dipilih dan disepakati bersama. Salah satu kepengurusan itu adalah piket kelas. Tugasnya antara lain: Mengambil buku bacaan dari almari, menata di atas meja dan mengembalikan ke almari lagi ketika pulang. Setelah disampaikan, hari-hari selanjutnya pekerjaan ini berjalan lancar. Setiap pagi saya melihat buku-buku bacaan sudah tertata rapi di atas meja sehingga di saat-saat senggang siswa bisa bebas mengambil buku bacaan yang disenangi. 
 
     Tibalah liburan semester ganjil. Liburan ini kurang lebih selama dua pekan. Setelah dua pekan, siswa masuk sekolah. Ketika masuk kelas, saya mengamati beberapa sudut kelas, meja dan sekitarnya. Al-Hamdulillah, pembiasaan-pembiasaan masih tetap berjalan, antara lain pemutaran jam kehadiran oleh setiap siswa, penataan buku bacaan oleh petugas piket, dan lain-lain. Tetapi ketika siswa pulang, saya terkejut, karena ada yang tidak biasa, saya melihat buku-buku bacaan masih berserakan di atas meja dan tidak dikembalikan ke dalam almari.
Keesokan harinya, saya sampaikan dan ingatkan kembali kepada siswa tentang pentingnya menjaga amanah dan kelak akan dipertanggungjawabkan. Salah satu amanah itu adalah tugas-tugas piket, salah satunya adalah mengambil buku bacaan dari almari, menata di atas meja dan mengembalikan ke almari lagi ketika pulang.
Al-Hamdulillah, di hari-hari berikutnya buku bacaan sudah tertata rapi, baik di pagi hari menjelang pembelajaran dimulai atau di siang hari ketika siswa pulang sekolah.
          Dari sini ada pelajaran yang bisa dipahami, bahwa anak memiliki rentang konsentrasi yang ada batasnya. Menuntut anak untuk terus belajar tanpa memahami rentang konsentrasi mereka apalagi jika ditambahi dengan marah-marah disertai dengan umpatan-umpatan negatif justru akan memberikan pengalaman yang kurang baik untuk mereka tentang belajar. Karena itu, mendampingi belajar anak ketika belajar bukan hanya memastikan anak memahami pelajaran mereka tetapi membantu anak untuk mempunyai pengalaman yang indah tentang belajar. Dari pengalaman yang indah tentang belajar itulah dapat mendorong munculnya hobi baru dari anak. Hobi itu adalah belajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar